Portalterkini.com, – Banten – Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang diduga tutup mata. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2022 ini berubah mekanisme. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diinstruksikan Pemerintah agar mengambil dana sejumlah Rp 600.000, di Kantor Pos atau ditempat-tempat yang ditentukan seperti Kantor Desa dan tempat lain yang fungsinya membantu memfasilitasi proses pengambilan Dana KPM, lengkap dengan segala persyaratan mulai dari protokol kesehatan, photo Rumah KPM dan seterusnya dan seterusnya.
Pemerintah pun menginstruksikan agar dana Rp 600.000, terhitung mulai Bulan Januari, Pebruari, Maret Tahun 2022 dibelanjakan Jenis Sembako dengan titik bayar di e-Warung yang sebelumnya sudah disetujui oleh Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara).
Dalam pantauan awak media, ternyata situasi berbalik arah, Sejumlah Kantor Desa di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang didatangi Pemasok, melakukan pengadaan Jenis Sembako, seperti Beras, Buah-buahan, Ayam potong, dan Telur. Barang-barang tersebut masuk ke ruang perangkat Desa dengan catatan harus dibeli oleh KPM yang mengambil dana BPNT di Kantor Desa tersebut melalui petugas dari Kantor Pos tanpa disiapkan timbangan dan tanpa di perlihatkan daftar harga pada warga sebagai penerima manfaat.
Alhasil Marni salah satu KPM warga Kp Karabohong Desa Labuan didampingi suaminya melakukan aksi protes kepada Petugas, lantaran Uang Rp 600.000, saat dibelanjakan hanya tersisa Rp 40.000 tanpa dibekali Kwitansi. Berselang beberapa menit kemudian Marni pun dikasih Kwitansi yang menjelaskan bahwa Beras berisi 30 Kg harganya Rp 330.000. Akan tetapi setelah ditimbang ulang hanya ada 20 Kg. Dalam hal itu, boleh saja Marni tidak terima dengan Kebohongan yang sudah dilakukan petugas, tetapi bagaimana dengan yang lain ?, yang kadang sudah membawa beras seberat 30 Kg, tetapi diketahui hanya 20 Kg.
- Kawal Aspirasi Forum Komunikasi Honorer Aktif, Rombongan Tim DPRD Konawe Temui MenPAN-RB
- RDP Soal Pengumuman P3K, I Made Asmaya: “Semua Aspirasi yang Masuk akan Kita Kawal Bersama”
- DPRD Konawe Menerima Kunker dari Ketua DPRD Morowali, I Made Asmaya: “Potensi Pertanian di Morowali Sangat Menjanjikan”
- Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya Mengucapakan “Selamat Hari Amal Bhakti Ke-79 Kemenag”
- RAKERDA BPD ABUJAPI Sultra Tahun 2024 Berjalan Sukses, Polda Sultra: “Kami Mendukung Untuk Keamanan Industri”
Lalu bagaimana dengan e-Warung, bagaimana dengan Agen ?, Mereka gigit jari, Mereka terbengong-bengong, legalitas yang sekian lama Mereka kantongi ternyata tak berguna apa-apa. \”Alhamdulillah sanajan aya di imah geh aya bae nu setor data.\” Ujar salah satu Agen seraya memperhatikan Photo Musyawarah antar Kepala Desa dengan Supplyer beberapa waktu lalu, yang diduga melakukan rencana pemasok-kan barang.
Sementara Ibay Kasie Kesos Kecamatan Labuan, ketika dimintai Komentarnya dia mengatakan, \”Punten kami tidak pernah tahu tentang pengadaan Beras di Kantor Desa. Yang saya pantau di Desa Caringin mah nggak ada itu,\” Tulis Ibay lewat Whatsapp
\”Info ini Saya akan koordinasikan dengan Pak Camat,\” Lanjutnya.
Hj. Nuriah Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, saat dimintai keterangannya terkait Kantor Desa disulap jadi e-Warung dan sudah keluar jauh dari Permensos, KPPN, SPAN, POS aja hingga Berita ini dirilis, tidak menjawab. (Red).