Portalterkini.com, – Sultra – Kendari, Pembangunan Rehabilitasi Kolam Renang KONI Provinsi Sulawesi Tenggara menuai polemik. Hal itu disorot oleh salah satu lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pada beberapa Minggu lalu.
Pada tanggal 3 Juni 2022, Siang menjelang Sore, saat dikonfirmasi terkait polemik pembangunan Kolam Renang KONI Sultra yang diduga Mangkrak itu, Ibu Indra sebagai PPTK dan salah satu perwakilan Dinas Cipta Karya Provinsi Sulawesi Tenggara saat itu, ia menjelaskan bahwa proyek tersebut adalah pekerjaan yang dikerjakan secara bertahap, yaitu tahap I, II, dan tahap III, sehingga terlihat mangkrak atau tidak selesai.
\”Itu pekerjaan dikerjakan secara bertahap yaitu tahap I, II, dan tahap III, hanya memang terlihat seperti tidak selesai. Apalagi untuk pembangunan pagar itu memang pihak kontraktornya salah, seharusnya dia hanya kerjakan batas segmen ini, tapi karena dia tidak tau sehingga dikerjakan, dan itu tidak masuk volumenya,\” ujar Ibu Indra, 03/06/2022 lalu di kantor Dinas Cipta Karya Prov. Sultra – Andonohu.

Disela – sela penjelasan itu berlangsung yang dijelaskan oleh PPTK Cipta Karya Prov. Sultra terkait proyek tersebut, Ibu Indra sontak membeberkan bahwa proyek tersebut sudah diperiksa oleh BPK yang tidak berlangsung lama atau tidak sampai satu jam. Tak hanya itu, Ibu Indra juga menyampaikan bahwa hasil temuan BPK itu hanya 2 (Dua) Jutaan saja, dalam penyampaiannya itu sambil tertawa seolah – olah suatu pelecehan.
Diketahui, proyek tersebut dengan anggaran sebesar Rp. 4.102.650.350,19 Tahun 2021, yang bersumber dari Dinas Cipta Karya Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara.
Berselang beberapa hari kemudian, lebih tepatnya pada Tanggal 07/06/2022 lalu, Ibu Indra PPTK Dinas Cipta Karya Prov. Sultra saat di temui di lokasi pembangunan Rumah Sakit Jantung Prov. Sultra ia mengatakan bahwa ia mengklarifikasi soal penjelasannya waktu tanggal 03/06/2022 lalu itu bahwa pihaknya bukan menertawakan soal hasil temuan BPK atau bentuk pelecehan, melainkan rasa senang baginya, ia pun tak menyangka akan menjadi polemik baru hanya karena soal tertawanya itu.

Dalam pertemuan itu (07/06/2022), Didepan awak media, PPTK Cipta Karya Provinsi Sultra Ibu Indra mengatakan,\” Maaf, yang lalu itu bukan 2 jutaan hasil temuan BPK, tetapi setelah saya melihat datanya itu Ternyata sekitar 3,3 juta hasil temuan BPK,\” Beber Ibu Indra
Lebih lanjut, Ibu Indra yang didampingi oleh Kepala Bidang yang kerap disapa Pak Widi, ia mengatakan temuan BPK itu karena ada salah satu pekerjaan yang kekurangan Volume bagian Saluran Air.
\”Ia temuannya itu karena ada pekerjaan yang kurang yaitu bagian saluran air. Karena ada di RAB atau ada di gambar tetapi tidak ada dilapangan,\” Beber lagi Ibu Indra
Masih dalam pantauan media ini, Tak lama kemudian (ditempat/hari yang sama), Ibu Indra mengatakan lagi dengan hal yang berbeda, yaitu bahwa temuan BPK itu 3,4 juta.
- Kawal Aspirasi Forum Komunikasi Honorer Aktif, Rombongan Tim DPRD Konawe Temui MenPAN-RB
- RDP Soal Pengumuman P3K, I Made Asmaya: “Semua Aspirasi yang Masuk akan Kita Kawal Bersama”
- DPRD Konawe Menerima Kunker dari Ketua DPRD Morowali, I Made Asmaya: “Potensi Pertanian di Morowali Sangat Menjanjikan”
- Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya Mengucapakan “Selamat Hari Amal Bhakti Ke-79 Kemenag”
- RAKERDA BPD ABUJAPI Sultra Tahun 2024 Berjalan Sukses, Polda Sultra: “Kami Mendukung Untuk Keamanan Industri”
Berdasarkan uraian diatas, media ini Beranggapan bahwa PPTK Dinas Cipta Karya Prov. Sultra diduga terkesan Pinplang, karena pada tanggal 3/06/2022, ia mengatakan temuan BPK hanya 2 jutaan saja, sementara pada tanggal 07/06/2022 ditempat yang berbeda ia mengatakan lagi temuan BPK ternyata 3,3 juta. Tak lama kemudian lagi saat sesi wawancara Klarifikasi sedang berlangsung ia mengatakan lagi bahwa temuan BPK itu 3,4 juta.
Sampai berita ini diturunkan, media belum menkonfirmasi kepada pihak Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), tetapi media ini akan berusaha dan melakukan konfirmasi kepada pihak BPK demi keberimbangan berita, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman ditengah – tengah masyarakat. Bersambung, nantikan berita selanjutnya