Musi Rawas Utara – Portalterkini.com, Lambannya penanganan kasus pengeroyokan terhadap Ketua Lembaga Investigasi Negara (LIN) Musi rawas Utara, Sumatera Selatan. Hal itupun banyak mengundang pertanyaan dari berbagai kalangan akhir – akhir ini, salah satunya dari kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Awak Media dan kalangan masyarakat. Minggu, 10 Juli 2022
Peristiwa tersebut ini terjadi dapat terlihat sebagaimana yang tertera dilaporan polisi, tertanggal 23 Juni 2022 lalu, tak hanya itu saja, bukti yang terekam didalam video juga sudah beredar luas di Medsos. Dalam Vidio tersebut sangat jelas terlihat ketua LIN Hendra Bahalis dikeroyok dan diintimidasi oleh 3 oknum preman.
Diketahui, aksi pengeroyokan itu terjadi diduga saat Ketua LIN Hendra Bahalis hendak menanyakan Dana Reboisasi dan Reklamasi PT DNS yang bergerak di Bidang Pertambangan.
- Kawal Aspirasi Forum Komunikasi Honorer Aktif, Rombongan Tim DPRD Konawe Temui MenPAN-RB
- RDP Soal Pengumuman P3K, I Made Asmaya: “Semua Aspirasi yang Masuk akan Kita Kawal Bersama”
- DPRD Konawe Menerima Kunker dari Ketua DPRD Morowali, I Made Asmaya: “Potensi Pertanian di Morowali Sangat Menjanjikan”
- Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya Mengucapakan “Selamat Hari Amal Bhakti Ke-79 Kemenag”
- RAKERDA BPD ABUJAPI Sultra Tahun 2024 Berjalan Sukses, Polda Sultra: “Kami Mendukung Untuk Keamanan Industri”
Seperti keterangan korban kepada Awak Media, saat itu, dia dan salah satu Ketua LSM KCBI Supriyadi sedang memberikan penjelasan soal adanya kesepakatan melarang aktifitas mobilisasi kendaraan hingga tanggal 27 Juni 2022, yang artinya masih ada waktu empat hari lagi masa berlakunya larangan yang dimaksud sesuai hasil kesepakatan, dari waktu peristiwa pengeroyokan terjadi.
Lanjut dia, Namun saat korban memberikan penjelasan, ketiga pelaku yang diduga merupakan orang suruhan dari pihak perusahaan tambang tersebut secara tiba-tiba menyerang dan mengeroyok hingga korban mengalami lebam – lebam di sekujur tubuh, bahkan sempat dilarikan ke Rumah Sakit.

Usai dilakukan pengobatan oleh pihak Rumah Sakit, pada hari itu juga korban langsung melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polres Muratara, namun anehnya kendati para terduga pelaku sudah terpantau di dalam video yang dapat dijadikan sebagai barang bukti untuk melacak dan memastikan pelaku. Tetapi hingga berita ini dinaikkan belum juga terungkap atau tertangkap.
Hal ini tentu membuat masyarakat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya di balik semua ini, padahal seperti pengakuan korban saat kejadian terjadi ada dua anggota oknum Polantas lengkap dengan mobil \”Patroli Lantas\” dan salah satu pelakunya berinisial (An) dikenalinya dengan jelas.
\”Waktu kejadian ada anggota Oknum Polantas disitu dan sempat mencoba menengahi, jadi seharusnya melalui anggota Polantas yang sedang ditugaskan pengawalan oleh atasannya disitu, ciri-ciri pelaku atau bisa saja mengenalnya, seharusnya pelaku sudah tertangkap,\” ucapnya
\”Bahkan diantara 3 pelaku itu salah satu pelakunya saya kenal, juga namanya dan itu juga sudah saya sampaikan ke pihak Kepolisian Polres Muratara, baik video yang ada di saya untuk mendukung bukti – bukti. Kurang apa lagi coba, ada apa ini semua ?\” Beber Hendra Bahalis
Ketua LSM LIN Muratara ini juga mengatakan, bukti – bukti sudah cukup mendukung, namun ketika dia menanyakan proses hukumnya ke pihak Polres, seperti keterangannya kepada Awak Media bahwa menurut jawaban pihak Polres prosesnya Masih memeriksa saksi – saksi dan tidak ada penangkapan.
\”Ini yang membuat saya bingung padahal bukti – bukti sudah lengkap untuk menjerat pelaku dengan pasal 170 KUHP,\” Pungkasnya
Laporan : Andi Yulasmai