Portalterkini.com, – Sultra – Prestasi yang diraih Bidan Wd. Putri Agustina Wahid, S.Tr.Keb, alumni poltekkes kemenkes kendari Patut dibanggakan dan di apresiasikan karena telah terpilih sebagai Bidan Inspiratif untuk Negeri (BUIN) 2022 untuk mendukung upaya Pemerintah menurunkan angka stunting. WD. Putri Agustina Wahid, S.Tr.Keb, baru saja menyelesaikan pelatihan atasi stunting di Jakarta Timur bertempat di Kimia Farma Corporate University sebagai satu – satunya perwakilan Sulawesi Tenggara, Selasa (23/08/2022).
Program Bidan Inspiratif untuk Negeri Tahun 2022 dengan fokus program penurunan angka stunting di Indonesia. Kimia Farma dan dompet dhuafa mengajak para Bidan Muda yang menyukai tantangan mengesplorasi Wilayah dan Keragaman Indonesia Untuk membawa perubahan dan di ikuti 13 Provinsi dimana terpilih 25 orang BIUN 2022 di Indonesia. Salah satu di antaranya dari Sulawesi Tenggara yaitu Wd. Putri Agustina Wahid, S. Tr.Keb.
Program BIUN ini di inisiasi oleh PT. Kimia Farma berkolaborasi dengan Dompet Dhuafa, Kementerian Kesehatan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan FIADIFA (Forum Istri Anggota Holding Farmasi). Tujuan program mendukung upaya pemerintah dalam percepatan penurunan angka stunting melalui intervensi berbasis inovasi program dan pemberdayaan bidan di wilayah stunting. Program seleksi BIUN ini dimulai pada 24 Juni – 30 Juli 2022 dengan prosesi yang sangat ketat.
- Kawal Aspirasi Forum Komunikasi Honorer Aktif, Rombongan Tim DPRD Konawe Temui MenPAN-RB
- RDP Soal Pengumuman P3K, I Made Asmaya: “Semua Aspirasi yang Masuk akan Kita Kawal Bersama”
- DPRD Konawe Menerima Kunker dari Ketua DPRD Morowali, I Made Asmaya: “Potensi Pertanian di Morowali Sangat Menjanjikan”
- Ketua DPRD Konawe, I Made Asmaya Mengucapakan “Selamat Hari Amal Bhakti Ke-79 Kemenag”
- RAKERDA BPD ABUJAPI Sultra Tahun 2024 Berjalan Sukses, Polda Sultra: “Kami Mendukung Untuk Keamanan Industri”
Stunting yaitu kondisi gagal tumbuh biasa dialami anak baduta (bayi dua tahun) gagalnya pertumbuhan itu dikarenakan adanya kekurangan gizi itulah membuat baduta menjadi pendek, kecil atau berat badan kurang, selain banyak stigma masyarakat bahwasanya jika orang tuanya pendek anaknya pun akan menjadi pendek atau kecil yang dimana kegagalan pertumbuhan itu sebenarnya bisa di cegah maka dari itu kami membuat program pencegahan stunting yang di mulai dari anak remaja atau anak sma dimana kami memberikan tablet penambah darah supaya tidak kekurangan darah atau anemia selanjutnya saat dia hamil atau prahamil kami berikan edukasi asupan gizi yang cukup dan kebanyakan masyarakat tidak mau mengkonsumsi obat atau vitamin jadi kami juga menyarankan untuk memakan sayur-sayuran, buah atau kacang hijau dan lain-lain tergantung yang seberapa inspiratif dan kreatif bidan tersebut mengedukasi ibu sehingga menjadi menarik. Selanjutnya saat bayi sudah lahir 1.000 HPK juga menjadi sangat penting yg dimulai sejak kehamilan tapi kita harus memangkas stunting ini di mulai dari remaja sehingga persiapannya lebih baik,\” tutur Wd. Putri Agustina Wahid, S.Tr. keb.
\”Perasaan saya yaitu senang, bangga bisa menjadi satu-satunya perwakilan yg lolos ke seleksi pusat untuk mengikuti pelatihan dijakarta timur menyisihkan ribuan peserta yang mendaftar se-Indonesia, bertemu bidan dari provinsi lain dimana mereka lebih senior dari saya, bertukar pikiran dan sharing pengalaman bersama bidan lainnya, dan berkat dukungan keluarga serta doa tulus dari kedua orang tua saya lolos\” ungkap bidan putri.
Selanjutnya, Saya akan membuat program di Sulawesi Tenggara di mana program ini bernama GIZI SEPATULA (sehat patuh lakukan) dimana program itu memiliki 3 tujuan utama yang pertama, pencegahan Stunting dimulai dan dari persiapan kehamilan saya akan memberikan edukasi sehingga ibunya memahami gizi yang baik untuk persiapan calon janin dan Kedua, perbaikan gizi anak stunting atau anak yang bertubuh kecil atau pendek yg dapat dicegah mulai 1.000 hari kelahiran atau masa keemasan dengan cara memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak dengan berat badan kurang atau kurang sehat. Dengan GIZI SEPATULA saya membuat dan mengedukasikan pada ibu bayi makanan tambahan untuk bayi secara kreatif. PMT dapat berupa kue atau biskuit dengan tinggi protein dan gizi untuk kemudian diberikan kepada anak yang kurang gizi dengan bahan yang mudah didapatkan di lingkungan sekitar dan tidak menguras dompet dan ketiga, menurunkan tingkat revalensi stunting di Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Tenggara ini merupakan no.urut ke 4 stunting tertinggi di Indonesia saya terpacu untuk memperbaiki gizi anak-anak di Sulawesi Tenggara dengan program tersebut.
Dan program ini Insyah Allah akan di mulai bulan depan bersamaan dengan Launchingnya Bidan untuk Negeri (BUN) yang bertempat di buton selatan.
Dalam mengikuti program seleksi BIUN (BIDAN INSPIRATIF UNTUK NEGERI) ini memiliki tiga persyaratan yaitu seleksi administrasi/berkas, seleksi program terbaik atau projek pencegahan stunting dan yang terakhir seleksi wawancara oleh tim juri. adanya kepedulian tinggi kepada anak-anak atau masyrakat, memiliki edukasi yang baik dan memiliki inspiratif atau kreatif yang baik untuk ibu hamil atau anak balita
Pesan saya untuk bidan-bidan di luar sana semoga bidannya lebih peka, lebih kreatif, lebih bisa berkolaborasi dengan tim-tim lain saat berada di lapangan atau dalam ruangan demi meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat dan juga kesadaran tersebut harus dimulai oleh ibu-ibu diluar sana agar lebih aktif dalam memeriksakan bayinya. Bidan sangat berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa karena anak sehat dan cerdas dimulai dari gizi yang baik tutupnya.
Laporan: Tim