PORTALTERKINI.COM – Konawe Selatan, Kasus penghinaan suku Tolaki kini kembali terjadi di Desa Pamandati, Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Penghinaan suku tersebut berawal dari sebuah postingan di Media Sosial, yakni Facebook beberapa hari lalu.
Postingan itu di unggah oleh akun Facebook atas nama Syill, dimana postingan tersebut membuat seluruh masyarakat Tolaki geram dan angkat bicara.
Pasalnya, postingan tersebut berbunyi, \” sekuat kuatnya suku Bugis matede, lebih kuat lagi suku tolaki🤣,\” bunyi status yang ditulis oleh akun Facebook bernama Syill. Dan itu telah diakuinya (si pemilik akun).
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mura Melaksanakan Kirab Pemilu 2024
Terkait itu, untuk mencegah terjadinya konflik, Forum Pemuda Tolaki (FORDATI) bersama Dewan Sara suku Tolaki, Adjemain Suruambo mengambil langkah agar permasalahan itu diselesaikan secara adat dengan menggunakan Kalosara, biasa disebut dengan Peohala atau Pekindoroa. Langkah tersebut diambil sebagai upaya pemberian pengampunan.
Diketahui, \”Pekindoroa itu adalah adat permohonan hidup, kenapa seseorang di buatkan demikian karena dia telah bersalah, menghina kelompok besar atau komunitas besar, seperti suku, rumpun keluarga, dan dia membunuh, perbuatan seperti itulah yang bisa di kenakan adat pekindoroa,\” Jelas Dewan Sara Fordati yang juga sebagai Lurah Meluhu.
Oleh karenanya, Team Fordati yang dipimpin langsung oleh Dewan Sara melakukan upaya komunikasi terhadap pemerintah setempat, dalam hal ini Kepala Desa Pamandati, Aparat Desa Pamandati dan Masyarakat Desa itu sendiri, guna agar permasalahan ini diselesaikan secara adat suku Tolaki Pekindoroa.
\”Untuk permasalahan ini kami telah berkomunikasi dengan Pemdes setempat agar diselesaikan secara adat suku tolaki,\” ujar Adjemain dengan sapaan Om Ajo.
Tambahnya, Oknum yang dianggap melakukan penghinaan terhadap suku Tolaki itu, Wajib menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat tolaki secara tulus. Tegasnya.
Seorang ABG Diduga Melakukan Percobaan Pemerkosaan Terhadap Seorang Ibu
Pantauan media ini, Proses Mombesara Pekindoroa berlangsung di Balai Desa Pamandati, Kecamatan Lainea, sekitar Pukul 14.00 WITA sampai selesai. Kamis, 18/05/2023.
Penyelesaian kasus penghinaan Suku Tolaki yang dilakukan oknum tersebut berlangsung lancar dan damai. Dan disaksikan langsung oleh pemerintah setempat (Kades Pamandati), Tolea Mombesara, Aparat Pemerintah Desa, Ketua DPD Ta\’awuno Tolaki Konsel, Kapita Konsel Banderano Tolaki dan anggota, Ketua LPMT Sultra serta disaksikan langsung oleh masyarakat Desa Pamandati.
Banderano Tolaki Geram Hasil Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar
“hari ini kita melakukan mombesara Pekindoroa sebagai bentuk pengampunan suku Tolaki terhadap pelaku yang telah melakukan penghinaan suku Tolaki di media sosial,” ungkap Adjemain Suruambo, Dewan Sara.
Sambung dia, dari proses penyelesaian penghinaan suku secara adat itu dapat diterima oleh masyarakat Tolaki yang diwakili melalui berbagai ormas adat suku tolaki yang telah menghadiri Pekindoroa. Selain itu ada kesepakatan bersama agar pelaku yang melakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja agar membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hal yang sama dikemudian hari.
SLANK di Sultra Membawa Keberkahan, Ketua KADIN: Penjualan UMKM Laris Manis
“Alhamdulillah proses Pekindoroa ini terlaksana dengan baik. Harapan kita, dengan penyelesaian melalui adat ini menjadi contoh juga bagi yang lain. Dan ini adalah pembelajaran bagi kita semua, bahwa menghina salah satu suku akan menimbulkan konflik,” Tutur Adjemain Suruambo.
Tak lupa pula, Dewan Sara bersama Team Fordati juga mengucapkan terima kasih kepada Perintah Desa Pamandati yang telah membantu dan memfasilitasi, sehingga proses Pekindoroa yang digelar di Balai Desa Pamandati berjalan Lancar dan Damai. Pungkasnya.
2 thoughts on “Adjemain Suruambo: Alhamdulillah Proses Pekindoroa atas Penghinaan Suku Tolaki Berjalan Lancar dan Damai”
Comments are closed.